Saturday, March 23, 2013

Jembatan Ampera


Jembatan Ampera adalah jembatan vertikal angkat di kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan ini menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang. Jembatan ini tidak bisa lagi dibuka untuk dilewati oleh kapal.


Jembatan ini direncanakan selama era presiden pertama Indonesia, yang menginginkan sebuah jembatan yang bisa menjadi pertandingan untuk London Tower Bridge. Dana untuk pembangunan berasal dari reparasi perang Jepang, Fuji Car Manufacturing Co. Ltd diberi tanggung jawab untuk desain dan konstruksi. Namun, pada saat itu, Jepang tidak memiliki jembatan jenis ini, dan Fuji Car tidak memiliki pengalaman membangun jembatan. Pembukaan resmi dilakukan oleh Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Ahmad Yani pada 30 September 1965, sebelum ia dibunuh oleh tentara milik Gerakan 30 September. Pada awalnya, jembatan itu dikenal sebagai Jembatan Bung Karno, tetapi setelah kematiannya, jembatan ini berganti nama menjadi Jembatan Ampera.

Selama beberapa tahun dibuka, jembatan dapat diangkat pada 10 meter per detik untuk memungkinkan kapal hingga 44.5m di ketinggian untuk lewat di bawahnya. Namun, setelah tahun 1970 jembatan ini tidak bisa lagi dibuka. Alasanya adalah  keterlambatan untuk menaikkan jembatan, diperlukan 30 menit untuk dilalui kapal-kapal besar. Menurut arsitek Wiratman, yang sebagai konsultan sebelum konstruksi, desain jembatan itu cacat sejak awal karena lumpur lunak yang dibangun. Dia menyatakan bahwa jembatan diabaikan karena alasan politik dan fondasi menara bergeser, jembatan itu tidak bisa lagi dibuka. Bobot pemberat yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan bobot jembatan telah dihapus pada tahun 1990 untuk mencegah kecelakaan.

No comments :

Post a Comment